Hubungan Asupan Energi Dan Aktivitas Fisik Dengan Kebugaran Jasmani Atlet Bola Voli Putra Di SMA Swasta Kartika 1-4 Pematangsiantar

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh manusia dalam
melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk mencapai tingkat kebugaran jasmani yang tinggi, seseorang harus berlatih dengan metode latihan yang tepat yang mencakup komponen fisik. Aktivitas fisik salah satu faktor yang berhubungan dengan kebugaran jasmani atlet. Dalam melakukan aktivitas fisik otot membutuhkan energi, dan energi tersebut diperoleh dari proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Kebutuhan energi manusia berasal dari makanan yang diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas. Berdasarkan hasil observasi pada atlet bola voli putra di SMA Swasta Kartika 1-4 Pematangsiantar ditemukan 26% dari mereka mengalami penurunan performa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan asupan energi dan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani atlet bola voli putra di SMA Swasta Kartika 1-4 Pematangsiantar. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu cross sectional.
Penelitian dilaksanakan di tempat pelatihan atlet bola voli SMA Swasta Kartika 1 4 Pematangsiantar. Teknik sampling menggunakan total sampling sebanyak 30 orang. Data yang diukur adalah asupan energi dengan menggunakan form food
recall 2x24 jam. Aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner Physical Activity Level (PAL) 2x24 jam. Kebugaran jasmani diukur menggunakan formulir Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Analisis univariat bertujuan untuk
mendeskripsikan karakterisitik setiap variabel. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Analisis multivariat menggunakan analsisi regresi linear berganda.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa asupan energi atlet bola voli putra yaitu sangat kurang. Aktivitas fisik atlet bola voli putra yaitu sedang. Kebugaran jasmani atlet bola voli putra yaitu kurang. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan energi dengan kebugaran jasmani (p=0,944) dan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani (p=0,002). Analisis regresi linear berganda menunjukkan terdapat hubungan
antara asupan energi dan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani (p=0,007).