Br. Sembiring, Elovani (2018) REVOLUSI SOSIAL: MASSIFIKASI PAKAIAN PENGANTIN (OSE-OSE) DALAM UPACARA PESTA PERKAWINAN MASYARAKAT KARO (1946-1949). Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 3143121015 COVER.pdf - Published Version
Download (59kB) | Preview
3. NIM. 3143121015 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (114kB) | Preview
2. NIM. 3143121015 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (479kB) | Preview
4. NIM. 3143121015 PREFACE.pdf - Published Version
Download (264kB) | Preview
5. NIM. 3143121015 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (143kB) | Preview
6. NIM. 3143121015 TABLES AND ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
7. NIM. 3143121015 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (126kB) | Preview
8. NIM. 3143121015 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (251kB) | Preview
12. NIM. 3143121015 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (168kB) | Preview
13. NIM. 3143121015 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (143kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses massifikasi Pakaian Pengantin (Ose-Ose) Dalam Upacara Pesta Perkawinan Masyarakat Karo yang terjadi pada periode tahun 1946-1949. Selain itu tujuan penelitian ini juga untuk mengkaji perubahan-perubahan bentuk maupun komponen seperti modifikasi dan pengadopsian budaya lain yang ada dalam pakaian adat Ose-ose. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi Sejarah yang mana proses yang dilakukan yaitu mengumpulkan sumber data melalui buku dan literasi lainnya yang didukung dengan sumber data foto dan wawancara yang kemudian dianalisis dan diuji kesesuaian antara sumber literasi dengan sumber lapangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diproleh hasil bahwa Ose-ose pada masa kolonial hanya dipakai oleh golongan elit Karo yaitu Sibayak dan Raja Urung, hubungan kerjasama antara Sibayak dengan kesultanan Melayu di Sumatera Timur menyebabkan ose-ose mendapat pengaruh budaya Melayu dan kedatangan kolonial pada tahun 1906 yang kemudian memperluas misi zending juga mempengaruhi budaya Ose-ose. Proses Massifikasi kemudian terjadi akibat proses pergantian pemerintahan yang terus berlangsung dari Sibayak, Belanda, Jepang hingga Indonesia merdeka membuat sistem Sibayak mulai terhapus dan resmi digantikan dengan pemerintahan modern pada revolusi sosial tahun 1946. Pada tahun 1949 setelah kebangkitan dan pemerataan ekonomi masyarakat Karo dianggap sebagai puncak massifikasi Ose-ose dikarenakan masyarakat telah mampu mengadakan upacara pesta pernikahan secara besar-besaran dan memakai ose-ose yang dipandang mahal. Hingga kini ose-ose sebagai budaya tetap melekat dan dapat dipakai oleh setiap masyarakat Karo tanpa memandang status dan bahkan terus mengalami perubahan mengikuti fashion yang semakin modern.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2018 SJRH 066 |
Keywords: | Revolusi Sosial, Massifikasi,Ose-Ose Karo |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 08 Apr 2019 09:14 |
Last Modified: | 09 Apr 2019 02:05 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/33722 |