PENGARUH PERSEPSI PEGAWAI PADA GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI EFEKTIF DAN SISTEM PEMBERDAYAAN DIREKTUR TERHADAP TERBENTUKNYA ORGANISASI BELAJAR DAN TRANSFORMASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA (RSU IPI) MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi pegawai terhadap gaya
kepemimpinan, komunikasi efektif dan sistem pemberdayaan direktur terhadap terbentuknya
organisasi belajar serta pengaruh organisasi belajar dan gaya kepemimpinan terhadap
terbentuknya transformasi organisasi di RS IPI. Penelitian ini bertujuan menghasilkan model
transformasi organisasi berdasarkan Teori Organisasi Belajar, Teori Kepemimpinan dan Teori
Keharmonisan Kelompok. Model penelitian ini dibangun dari lima variabel, yaitu (1) gaya
kepemimpinan, (2) komunikasi efektif, (3) sistem pemberdayaan, (4) organisasi belajar dan (5)
transformasi organisasi. Ada sembilan hipotesa yang diajukan peneliti. Produk akhir dari
penelitian ini adalah ditemukannya suatu model transformasi organisasi yang dapat digunakan di
RS untuk merubah pelayanan RS yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia (RS IPI), Medan,
pada Juni 2016. Desain penelitian ini adalah metode survey dengan teknik kausal. Pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan total populasi 364 dan sampel 191
responden. Uji coba kuesioner dilaksanakan terhadap 30 responden diluar dari sampel yang akan
dijadikan responden pada penelitian. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa
deskriptif, analisa korelasi, analisa regresi dan analisis jalur. Pengujian persyaratan analisis
dilakukan sebelum data digunakan. Pengolahan data menggunakan SPSS 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesa yang diajukan dapat diterima, yakni
terdapat hubungan positif antara persepsi pegawai terhadap gaya kepemimpinan, komunikasi
efektif dan sistem pemberdayaan direktur baik secara linear maupun berganda terhadap
organisasi belajar; dan terdapat hubungan positif antara persepsi pegawai terhadap gaya
kepemimpinan direktur dan organisasi belajar secara linear dan berganda terhadap transformasi
organisasi. Kekhususan pada model transformasi ini adalah adanya variabel organisasi belajar
yang merupakan strategi dalam merubah persepsi individu untuk mendukung transformasi
organisasi. Hasil penelitian juga menemukan bahwa jalur terpendek untuk mencapai
transformasi organisasi adalah melalui gaya kepemimpinan dan organisasi belajar. Organisasi
belajar dibentuk melalui gaya kepemimpinan, komunikasi efektif dan sistem pemberdayaan.
Peran pemimpin adalah sebagai inspirator, konselor dan supervisor kepada seluruh anggotanya
dengan tugas utama membangun kemampuan dan konsep individu dalam organisasi secara
berkesinambungan. Kekuatan model ini dalam membangun transformasi organisasi adalah
penyebaran informasi dan peningkatan pengetahuan SDM untuk mendukung transformasi
organisasi.