PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DI KELAS VIII PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa serta mendeskripsikan bagaimana proses penyelesaian soal atau masalah yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah yang dibuat oleh siswa dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada sub pokok bahasan teorema pythagoras. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Medan T.A 2017/2018 yang berjumlah 40 orang dan objek penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah subjek penelitian dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada sub pokok bahasan teorema pythagoras. Instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencapai keberhasilan pada siklus kedua. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Sebelum memberikan tindakan, siswa diberikan tes diagnostik terlebih dahulu untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas tersebut, dan pada setiap akhir siklus, siswa diberikan tes kemampuan pemecahan masalah.
Dari hasil analisis data, diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah subjek penelitian pada sub pokok bahasan teorema pythagoras mulai dari tes diagnostik sampai pada tes kemampuan pemecahan masalah I dan II terus mengalami peningkatan. Pada tes diagnostik subjek penelitian memperoleh skor rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah 56,4% (rendah) dan mengalami peningkatan pada TKPM I dengan capaian rata-rata skor tes sebesar 68,1% (sedang) dan meningkat lagi pada TKPM II dengan capaian skor rata-rata tes sebesar 83,1% (tinggi). Untuk kemampuan pemecahan masalah per aspek/indikator secara umum juga mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut : (1) indikator memahami masalah : persentase nilai rata-rata kemampuan pada tes diagnostik 40%, pada TKPM I 85%, dan pada TKPM II 94,2%; (2) indikator menyusun rencana penyelesaian, persentase nilai rata-rata kemampuan pada tes diagnostik 39%, pada TKPM I 68,1%, dan pada TKBK II 83,3%; (3) indikator melaksanakan rencana penyelesaian, persentase nilai rata-rata kemampuan pada tes diagnostik 38,9%, pada TKPM I 64%, dan pada TKPM II 81,4%; (4) indikator memeriksa kembali, persentase nilai rata-rata kemampuan pada tes diagnostik 36,9%, pada TKPM I 40%, dan pada TKPM II 65,4%.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah subjek penelitian pada sub pokok bahasan teorema pythagoras