Pengaruh Model STAD Menggunakan Media Ular Tangga dan TTS Berdasarkan Keaktifan Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh model pembelajaran STAD yang menggunakan media permainan ular tangga dan teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS siswa dengan berbagai tingkat keaktifan belajar. Motivasi yang tinggi berperan penting dalam proses belajar, dan inovasi dalam model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Populasi penelitian terdiri dari 40 siswa kelas V SD Kecamatan Kisaran Barat, dengan sampel total sebanyak 20 siswa yang diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa tes pretes dan postes yang telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan uji-T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga memberikan dampak signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan keaktifan belajar tinggi. Rata-rata nilai pretes adalah 65,8 dan nilai postes meningkat menjadi 83,6, dengan selisih 18 poin atau 26,1%. Untuk siswa dengan keaktifan belajar rendah, rata-rata nilai pretes adalah 61,8 dan nilai postes meningkat menjadi 71,27, dengan selisih 9 poin atau 13,9%. Uji-T menunjukkan thitung > ttabel (3,22 > 2,09), menunjukkan adanya pengaruh signifikan. Sebaliknya, model pembelajaran STAD dengan media teka-teki silang menunjukkan peningkatan hasil belajar yang lebih kecil. Pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi, rata-rata nilai pretes adalah 59,27 dan nilai postes meningkat menjadi 69,82, dengan selisih 11 poin atau 15,5%. Untuk siswa dengan keaktifan belajar rendah, rata-rata nilai pretes adalah 57,33 dan nilai postes meningkat menjadi 67,6, dengan selisih 10 poin atau 15%. Meskipun terjadi peningkatan, pengaruhnya tidak sebesar pada penggunaan media ular tangga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran STAD dengan media ular tangga lebih efektif dibandingkan dengan media teka-teki silang dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa, terutama untuk siswa dengan keaktifan belajar tinggi dan rendah