EKSPLORASI PERMASALAHAN BELAJAR SISWA MELALUI ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) PTSDL DI SMA NEGERI 2 RANTAU SELATAN DAN UPAYA MENGATASINYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan masalah
belajar yang dialami siswa melalui AUM PTSDL. Penelitian ini menggunakan
metode studi kasus eksplorasi dengan pendekatan menggunakan metode studi
kasus kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 2
Rantau Selatan sebanyak 32 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan
AUM PTSDL SLTA edisi terbaru format 3. Data AUM PTSDL diolah dengan
bantuan program Microsoft Excel dan dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen masalah
belajar yang dialami siswa kelas X melalui pengadministrasian AUM PTSDL,
antara lain: komponen prasyarat penguasaan materi pelajaran (P) sebanyak 233
masalah dengan rata-rata 7,3 masalah; komponen keterampilan belajar (T) sebanyak
712 dengan rata-rata 23,3 masalah; komponen sarana belajar (S) sebanyak 156
dengan rata-rata 4,9 masalah; komponen kondisi diri pribadi (D) sebanyak 255
dengan rata-rata 8,0 masalah; komponen kondisi lingkungan dan sosio-emosional
(L) sebanyak 309 masalah dengan rata-rata 9,7 masalah. Besarnya persentase
komponen masalah belajar yang dialami siswa kelas X secara berturut-turut yaitu
pada komponen prasyarat penguasaan materi pelajaran (P) sebesar 36,4%;
komponen sarana belajar (S) sebesar 32,5%; komponen kondisi lingkungan dan
sosio-emosional (L) sebesar 32,2%; komponen keterampilan belajar (T) sebesar
27,8%; dan komponen kondisi diri pribadi (D) sebesar 26,6%. Upaya guru dalam
mengatasi masalah belajar yang dialami siswa berdasarkan hasil pengolahan AUM
PTSDL yaitu melalui layanan bimbingan kelompok dengan tujuan melatih siswa
agar lebih berani mengemukakan pendapatnya di hadapan siswa lainnya, melatih
siswa bersikap terbuka di dalam kelompok, membina keakraban bersama siswa
lainnya, melatih siswa agar mempunyai tenggang rasa dengan orang lain, serta
membantu siswa dalam mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya
dengan orang lain.