Rekonstruksi Tari Giri-Giri Sebagai Upaya Pelestarian Tari Tradisi Pada Masyarakat Di Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara

Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi Tari Giri-giri pada Masyarakat di Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori rekonstruksi. Dalam teori ini, menjelaskan bahwa rekonstruksi itu berisi 3 poin penting, yaitu pertama memelihara inti bangunan asal dengan tetap menjaga watak dan karakteristiknya. Kedua, memperbaiki hal-hal yang telah runtuh dan memperkuat kembali sendi-sendi yang telah lemah. Ketiga, memasukkan beberapa pembaharuan tanpa mengubah watak dan karakteristik aslinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini memiliki 3 poin yaitu 1. Memelihara inti bangunan asal dengan menjaga watak dan
karakteristiknya dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya namun tetap dilakukan perbaikan dalam teknik dan unsur keindahan. 2. Memperbaiki hal-hal yang telah runtuh dan memperkuat kembali sendi-sendi yang telah lemah, yang mana dilakukan beberapa upaya untuk memperbaiki hal runtuh seperti gerak yang memiliki unsur magis yang runtuh kemudian diperbaiki dengan tetap menghilangkan unsur magis dan mengubahnya ke gerak yang lebih sederhana dan tetap memiliki unsur keindahan didalamnya. 3. Memasukkan beberapa pembaharuan tanpa megubah watak dan karakteristik aslinya, Pembaruan perubahan kostum, properti, serta gerak tari Giri-giri yang bertujuan sebagai upaya memperbaiki gerakan tari agarmemperkuat karakteristik dan watak serta memberikan unsur keindahan di dalam gerakannya