Konstruksi Sosial Pemain Colour Guard Perempuan Dan Laki-laki Marching Band Di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang keberadaan Marching Band di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan, kemudian bagaimana konstruksi sosial terkait pemain Colour Guard perempuan dan laki-laki pada Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan. Adapun landasan teori yang penulis gunakan adalah Teori Konstruksi Sosial yang dikemukakan oleh Peter L Berger. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 1 orang Pembina Marching Band, 1 orang pelatih Colour Guard, 6 orang Pemain Color Guard dan 5 orang siswa yang tidak terlibat dalam Marching Band dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data mengikuti tigalangkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyataka bahwa Marching Band yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan, berdiri sejak tahun 2010, adapun alasan dibentuknya marching band pada saat itu adalah untuk dijadikan sebagai pengiring upacara selain paskibra, baik upacara rutin di hari senin, maupun upacara pada hari-hari besar Nasional. Adapun Konstruksi Sosial yang sering diterima oleh pemain colour guard adalah terjadi pada pemain color guard yang laki-laki, mereka sering dianggap feminim dan tidak maskulin seperti laki-laki pada umumnya.