Pengembangan Model Total Quality Management In Islamic Education (TQM-IE) Pada Pesantren Tradisional (Dayah Salafiyah) di Propinsi Aceh

Penelitian ini dilakukan untuk: (1) Menemukan karakteristik dari model manajemen Total Quality Management In Islamic Education (TQM-IE), (2) Menguji kelayakan model manajemen Total Quality Management In Islamic Education (TQM-IE), (3) Menguji efektivitas dari manajemen Total Quality Management In Islamic Education (TQM-IE) Pada Pesantren Tradisional. Jenis Penelitian adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model Borg and Gall (2007). Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen observasi, wawancara, dokumentasi, angket. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan: (1) Karakteristik dari model manajemen Total Quality Management In Islamic Education (TQM-IE) yaitu: a)Functionality, b) Reliability, c) Usability, d)Eficiency, e) Adaptable, f) Fashionable, dan g) Maitainability. 2) kelayakan model Total Quality Management In Islamic ducation (TQM-IE), yaitu Kelayakan model manajemen pengembangan M2P2TQM-IE Propinsi Aceh yang layak adalah model yang dirancang berdasarkan analisis komparatif model manajemen pendidikan pesantren tradisional di Propinsi Aceh. Model ini layak karena adanya dukungan unsur-unsur TQM-IE dan telah diuji kevalidanya oleh pakar dan praktisi, komponen –komponennya dengan skor rerata 75.18% dengan kategori layak; dan (3)Tingkat efektivitas model TQM-IE pada pesantren tradisional di Propinsi Aceh sangat efektif. Berdasarkan hasil ujicoba luas(operasional) di lanjutkan dengan engujian t berpasangan. rata-rata skor sesudah treatment ( 91,23) lebih besar dibandingan sebelum treatment (57,92) sebelum diberikan perlakuan, terdapat perbedaan sebesar 33,31. Dari Hasil Uji t didapatkan bahwa nilai t-hitung adalah -11.884 dengan p-value sebesar 0.000.Maka dengan alpha 0.05 dan daerah penolakan p-value < α, dapat dikatkan bahwa perbedaan skor yang terdapat pada saat sesudah treatment dan sebelum treatment adalah signifikan, karena memiliki nilai p-value kecil dari 0,05. Pada hasil uji mutu (Perception Quality) diperoleh hasil rata-rata skor sesudah treatment (4,51) lebih besar dibandingan dengan bahwa rata-rata skor sebelum treatment (3,59) dengan perbedaan sebesar 1,01. Dari Hasil Uji t didapatkan bahwa nilai t-hitung adalah -125.003 dengan p-value sebesar 0.000. Maka dengan alpha 0.05 dan daerah penolakan p-value < α, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan skor yang terdapat pada awal dan berakhir signifikan secara satistik. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan model TQM-IE terbukti sangat efektif meningkatkan mutu pesantren tradisional propinsi Aceh.