PERBEDAAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN SELF CONFIDENCE SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMA NEGERI 1 PANGKALAN SUSU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kemampuan metakognitif siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah lebih tinggi dari Pendidikan Matematika Realistik, (2) Self Confidence siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah lebih tinggi dari Pendidikan Matematika Realistik., (3) Interaksi antara model pembelajaran (pendidikan matematika realistik dan pembelajaran berbasis masalah) kemampuan awal matematika siswa (tinggi, sedang, rendah) terhadap kemampuan metakognitif siswa., (4) Interaksi antara model pembelajaran (pendidikan matematika realistik dan pembelajaran berbasis masalah) dengan kemampuan awal matematika siswa (tinggi, sedang, rendah) terhadap self confidence siswa., (5) Proses penyelesaian jawaban melalui pembelajaran Pendidikan matematika realistik dan pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu. Dan sampel penelitian ini adalah kelas kelas X IA2 dan X IA4. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA) Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan metakognitif siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari siswa yang diajar pembelajaran pendidikan matematika realistik.. Hal ini terlihat secara deskriptif diperoleh rata-rata kelompok eksperimen pembelajaran berbasis masalah adalah 59,77 Sedangkan untuk kelompok eksperimen pembelajaran pendidikan matematika realistik adalah 49,23. (2) Self Confidence siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari siswa yang memperoleh pembelajaran pendidikan matematika realistik.. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan KAM siswa terhadap kemampuan metakognitif siswa (4). Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan KAM siswa terhadap Self Confidence siswa
(5) Proses penyelesaian jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan metakognitif pada pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada proses jawaban siswa pada pembelajaran pendidikan matematika realistik.