ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri ditinjau dari gaya belajar siswa; (2) kesulitan siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA-1 SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 35 orang siswa, kemudian subjek wawancara berdasarkan gaya belajar Kolb divergen, konvergen, akomodasi, dan asimilasi. Instrumen penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa, angket gaya belajar dan pedoman wawancara. Perangkat pembelajaran yang disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Buku Siswa (BS) dan lembar aktivitas siswa (LAS). Tes kemampuan komunikasi matematis sudah valid untuk setiap butir soal dan reliabel dengan koefisien reliabilitas sama dengan 0,683.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) tingkat kemampuan siswa ditinjau dari gaya belajar, siswa yang memiliki gaya belajar konvergen berjumlah 4 siswa (tinggi), 4 siswa (sedang), 5 siswa (rendah). siswa yang memiliki gaya belajar divergen berjumlah 2 siswa (sedang), berjumlah 4 siswa (rendah). siswa yang memiliki gaya belajar akomodasi 3 siswa (sedang), 3 siswa (rendah). Untuk gaya belajar asimilasi 4 (tinggi), 3 siswa (sedang) 3 siswa (rendah). Pada masing-masing gaya belajar memiliki persamaanyaitu, siswa mampu dalam indikator pertama menjelaskan ide atausituasi yang digambarkan dengan kata-katanya sendiri secara tertulis; (2) Pada masing-masing gaya belajar siswa memiliki kesulitan yang berbeda-beda. Kesulitan siswa dalam pemecahan masalah komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar konvergen adalah siswa mengalami kesulitan konsep berjumlah 1 siswa, selanjutnya yang mengalami kesulitan fakta berjumlah 1 orang siswa dan kesulitan prosedur sebanyak 9 siswa dan kesulitan prinsip berjumlah 5 siswa. Siswa yang memiliki gaya belajar divergen yang mengalami kesulitan konsep berjumlah 1 siswa, kesulitan fakta berjumlah 1 siswa, kesulitan prinsip berjumlah 4 siswa dan kesulitan prosedur berjumlah 6 siswa. Siswa yang memiliki gaya belajar akomodasi, siswa mengalami kesulitan konsep berjumlah 1 siswa, kesulitan fakta berjumlah 1 siswa, kesulitan prinsip 3 siswa dan kesulitan prosedur berjumlah 6 siswa. Siswa yang memiliki gaya belajar asimilasi, mengalami kesulitan fakta berjumlah 1 siswa, kesulian konsep 1 siswa, kesulitan prinsip berjumlah 3 siswa dan kesulitan prosedur berjumlah 6 siswa.
Kata Kunci: Gaya Belajar