Metode Pembelajaran Paduan Suara Anak Berkebutuhan Khusus (Tunanetra) di Panti Asuhan Karya Murni Medan

Program Studi Pendidikan Musik/S1, Jurusan
Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. 2024.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: 1) Untuk mengetahui bagaimana metode
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran paduan suara Anak Tunanetra
di panti asuhan Karya Murni Medan, 2) Untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran paduan suara pada Anak Tunanetra di panti asuhan Karya Murni
Medan, 3) Untuk mengetahui kendala-kendala pada saat proses pembelajaran
paduan suara Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra di panti asuhan Karya Murni
Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pembelajaran,
metode pembelajaran, pembelajaran paduan suara, anak berkebutuhan khusus,
teori kendala, dan teori lagu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi belajar, dan situasi anak
berkebutuhan khusus. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada April – Juni 2024.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 21 orang yang terdiri dari : guru (pelatih)
Paduan Suara Karya Murni, dan seluruh siswa/I yang mengikuti paduan suara.
Sampel yang yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri
dari: guru (pelatih) paduan suara Karya Murni, 1 orang sopran, 1 orang alto, 1
orang tenor, dan 1 orang bass. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian dengan jenis deskriptif kualitatif ini adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa : 1) Metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru (pelatih) paduan suara Karya Murni
menggunakan: metode braille, metode ceramah, metode dikte, metode
demonstrasi.Dulunya sebelum menggunakan metode braille, menggunanakan
metode ceramah, dikte dan demonstrasi, karena melihat dari latar belakang anak
tunanetra yang tidak dapat melihat. Guru memulai pembelajaran dengan
menggunakan metode tersebut, agar para siswa dapat mengikuti pembelajaran
paduan suara. 2) Proses pembelajaran guru memberikan materi pengenalan tangga
nada, teknik pernapasan, teknik vokal dengan cara menggunakan metode yang
dipakai oleh guru. Kemudian demi mempercepat proses pembelajaran pimpinan
panti asuhan menyediakan percetakan braille (huruf timbul) untuk membuat liriklirik
lagu didalam teks lagu dalam lembaran kertas agar anak-anak panti asuhan
tidak kesulitan menghapal lirik-lirik lagu yang akan dipelajari. 3) Guru harus
memulai pembelajaran dengan tidak memarahi siswa ketika siswa melakukan
kesalahan, karena itu bisa mengakibatkan siswa akan malas untuk melanjutkan
pembelajaran, jika hal itu terjadi pembelajaran tidak dapat dilanjutkan.