Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis dan Adversity Quotient Siswa Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) adversity quotient siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan, (2) kemampuan berfikir kreatif matematis siswa kelas VII SMP Swasta Harapan Mandiri Medan setelah dilakukan pembelajaran berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik ditinjau dari adversity quotient siswa, dan (3) kesulitan berfikir kreatif yang dialami siswa kelas VII SMP Swasta Harapan Mandri Medan dalam menyelesaikan masalah matematika setelah dilakukan pembelajaran berbasis pendekatan pendekatan pendidikan matematika realistik ditinjau dari adversity quotient siswa. Subjek penelitian berjumlah 35 orang. Instrumen penelitian ini adalah tes kemampuan berfikir kreatif matematis dan ARP (Adversity Respon Profile). Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Adversity quotient siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan didominasi oleh siswa yang berada pada kriteria camper yaitu 46%. (2) Siswa yang memiliki adveristy quotient dengan kriteria climber memiliki kemampuan berfikir kreatif matematis yang dominan tinggi yaitu sebesar 80%, untuk siswa yang memiliki adveristy quotient dengan kriteria peralihan camper ke climber memiliki kemampuan berfikir kreatif matematis yang dominan tinggi yaitu 50%, sedangkan siswa yang memiliki adveristy quotient dengan kriteria camper memiliki kemampuan berfikir kreatif matematis yang dominan sedang yaitu 62%. (3) Kesulitan berfikir kreatif matematis yang dialami siswa kelas VII SMP Swasta Harapan Mandiri Medan yaitu siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi pada setiap kategori adversity quotient tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam menyelesaikan masalah yang diberikan, siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif sedang pada setiap kategori adversity quotient mengalami kesulitan ketika menerapkan prinsip dalam menyelesaikan soal yang diberikan dan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif matematis rendah mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip didalam menyelesaikan permasalahan matematika pada adversity quotient kategori peralihan camper ke climber juga mengalami kesulitan didalam mempelajari konsep dan menyelesaikan masalah verbal yang diberikan pada adversity quotient kategori camper.