KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA PEMATANGSIANTAR

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesantunan berbahasa dan
pelanggaran kesantunan berbahasa dalam komunikasi masyarakat Batak Toba di Kota
Pematangsiantar dalam melakukan transaksi jual beli di Pajak Horas dengan
menggunakan teori Leech. Metode penelitian yang akan dipakai adalah deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa bentuk kesantunan
berbahasa yang digunakan oleh masyarakat Batak Toba dalam transaksi jual beli di
Pajak Horas. Bentuk kesantunan positif yang ditemukan meliputi penggunaan
ucapan terima kasih, pujian, dan salam sebagai tanda penghormatan. Selain itu,
terdapat juga bentuk kesantunan negatif yang tampak dalam bentuk penyamaran
maksud dan penggunaan bahasa halus dalam penawaran harga.
Namun, dalam komunikasi tersebut juga terjadi pelanggaran terhadap prinsip
kesantunan berbahasa. Pelanggaran tersebut meliputi penggunaan kata-kata kasar
atau menghina, ketidaksepakatan dalam harga, dan ketidaksopanan dalam
menanggapi tawaran pembeli. Pelanggaran ini mengakibatkan ketegangan dan
ketidakharmonisan dalam komunikasi.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang
bentuk kesantunan berbahasa yang digunakan dan pelanggaran yang terjadi dalam
transaksi jual beli di Pajak Horas oleh masyarakat Batak Toba di Kota
Pematangsiantar. Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami prinsip kesantunan berbahasa dalam menjalin komunikasi yang
harmonis dan saling menghormati antara penjual dan pembeli.