PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TIPE PEER INSTRUCTION FLIPPED BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran flipped classroom tipe peer instruction flipped berbantuan video pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Perbaungan yang terdiri dari 9 kelas. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII – 4 sebagai kelas eksperimen dengan 30 siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran flipped classroom tipe peer instruction flipped berbantuan video pembelajaran dan kelas VIII – 5 sebagai kelas kontrol dengan 30 siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung. Instrumen pada penelitian ini berupa tes dan angket yang telah diuji kelayakan / kualitasnya, adapun uji yang dilakukan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji T-test independent. Setelah dilakukan pengujian data kemampuan pemecahan masalah diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Selanjutnya dilakukan pengujian data kemandirian belajar diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka disimpulkan bahwa model flipped classroom tipe peer instruction flipped berbantuan video pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar. Berdasarkan uji cohen’s diperoleh bahwa model pembelajaran flipped classroom tipe peer instruction flipped berbantuan video pembelajaran berpengaruh sebesar 86% terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa dan berpengaruh sebesar 82% terhadap kemandirian belajar siswa.