RITUAL UPACARA MUNCANG KUTA DALAM ADAT SUKU KARO; KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA

Penelitian ini membahas mengenai ritual upacara Muncang kuta dalam adat suku Karo yang diangkat dari kisah nyata yang terjadi di desa Mbaruai, yang merupakan kisah nyata dari Marga Tarigan Tambak, marga pertama di desa Mbaruai. Kisah nyata dari anak bayi yang di percayai bahwa lahir ke dunia di hari sial di dalam kepercayaan hari-hari oleh orang karo. Anak ini harus mati agar keluarga tidak kena sial. Maka setelah meninggal bayi itu dilaksanakan upacara muncang kuta. Yang saat ini sudah sangat jarang di temukan, Di dalam ritual upacara muncang ini menggunakan mantra sebagai alat komunikasi dengan para leluhur untuk menjagai kampung itu dari roh-roh jahat. Di dalam mantra terdapat nilai-nilai budaya yang belum banyak diketahui oleh masyarakat suku Karo, mantra yang dipakai di upacara ini seperti mantra permohonan, mantra permintaan maaf dan mantra meminta izin kepada leluhur. Untuk mengungkapkan nilai-nilai budaya di dalam acara ritual upacara muncang kuta dikaji melalui kajian antropologi sastra antara lain, nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya hubungan manusia dengan alam, nilai budaya hubungan manusia dengan manusia lain, nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat dan nilai budaya hubungan manusia dengan diri sendiri. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mendapatkan data yang diinginkan.