Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kebiasaan Belajar Siswa Yang Diberi RME dan Siswa Yang Diberi Penemuan Terbimbing di SMP-IT Jabal Noor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Menganalisis perbedaan hasil kemampuan komunikasi Matematis siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan RME dan siswa yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing; (2) Menganalisis perbedaan hasil kebiasaan belajar antara siswa yang diberi
pembelajaran dengan pendekatan RME dan siswa yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing; (3) Menganalisis interaksi antara pembelajaran RME dan Penemuan terbimbing dengan KAM terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; (4) Menganalisis interaksi antara pembelajaran RME dan Penemuan
terbimbing dengan KAM terhadap kebiasaan belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas VIII SMP-IT Jabal Noor Tahun Pelajaran 2022/2023, dengan mengambil sampel dua kelas yaitu kelas VIII-C dan VIII-D yan berjumlah 64 siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) nilai Fhitung sebesar 13.822 > 3,16 (Ftabel) kemudian nilai signifikansi model pembelajaran 0.000 lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan komunikasi matematis antara
siswa yang diberi RME dan siswa yang diberi Penemuan Terbimbing; (2) nilai Fhitung sebesar 6,484 > 3,16 (Ftabel) dan nilai signifikansi model pembelajaran 0.014 lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan kebiasaan belajar antara siswa yang diberi RME dan siswa yang diberi Penemuan Terbimbing; (3) nilai Fhitung kurang dari Ftabel ( 1,560 < 3,160) dan dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0,182. Disebabkan nilai probabilitas (sig) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis H0 dapat diterima atau dapat diartikan tidak ada interaksi
antara model pembelajaran dengan KAM terhadapa kemampuan komunikasi matematis siswa; (4) Nilai Fhitung kurang dari Ftabel ( 1,066 < 3,160) dan dengan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,352. Disebabkan nilai probabilitas (sig) lebih
besar dari 0,05 maka hipotesis H0 diterima atau dapat diartikan tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan KAM terhadap kebiasaan belajar matematis siswa.