Bentuk Koreografi Tari Sampaya Pada Masyarakat Pesisir Sibolga

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk Koregrafi Tari Sampaya Pada Masyarakat Pesisir Sibolga. Teori yang digunakan adalah teori Y. Sumandiyo Hadi tentang Bentuk Koreografi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang disusun; Observasi Lapangan, Dokumentasi, Wawancara. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa; Bentuk koreografi dalam tari Sampaya dilihat dari gambaran umum bentuk penyajiannya yang terdiri dari penari, gerak, pola lantai, iringan musik, tata rias dan busana, dan properti. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tari Sampaya merupakan tarian hiburan yang populer bagi warga pesisir Sibolga dan dibawakan pada acara pernikahan adat. Tari Sampaya dapat ditarikan oleh empat penari, enam penari dan delapan penari yang jumlahnya genap dan tidak diperkenankan berjumlah ganjil. Tari Sampaya memiliki musik eksternal. Musik yang digunakan adalah musik tradisional yaitu musik Sikambang: Gandang batapik, singkadu gong (canang), terbuat dari tembaga (carano) dipadukan dengan rebab (sekarang diganti dengan biola) serta harmonika (sekarang diganti dengan
accordion). Pola lantai tari Sampaya menggunakan pola sederhana, namun dapat divariasikan. Tata rias yang digunakan pada tari Sampaya adalah tata rias seperti yang biasa digunakan oleh penari pada umumnya. Sedangkan untuk busana yang digunakan pada tari Sampaya adalah baju kurung berwarna kuning dengan bawahan atau rok songket, kemudian untuk hiasan kepala menggunakan sunting. Properti yang digunakan pada tari Sampaya adalah saputangan berwarna kuning dengan membentuk segitiga.