Bentuk Penyajian Tari Lansir Mada Desa Tureloto Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian dari pertunjukan Tari Lansir Mada Desa Tureloto Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara. Teori yang digunakan adalah teori bentuk penyajian Hermin Kusmayanti (1990:8)
meliputi gerak, pola lantai, tata rias, tata busana, properti, alat musik dan tempat pertunjukan sebagai dasar pijak dari sebuah penelitian. Jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu membandingkan dan mengecel informasi yang diperoleh dalam observasi, wawancara dan pendokumentasian dan menyimpulkan data. Hasil dari penelitian menjawab tari Lansir Mada memiliki 12 ragam gerak antara lain : 1) Rom-rom patrom sebagai ragam awal tari ini, 2) Lide-lide sukhermina, 3) Girkus, 4) Lansir Mada, 5) Lansir agus, 6) Emas Elmar, 7) Elmas Emar, 8) Estuban, 9) Bongingene, 10) siskafolka, 11) Firom dekat, 12) Hukum didame haru. Terdapat pola lantai lingkaran, satu garis lurus vertikal, satu garis lurus horizontal, dua garis lurus vertikal dan dua garis lurus horizontal dalam tari Lansir Mada. Tata rias dalam tari Lansir Mada ialah pada riasan wajah menggunakan riasan wajah cantik, menggunakan kerudung di kepala dengan kain tile emas untuk menambah keindahan. Alat musik tari Lansir Mada adalah biola, gondra dan ra’fai. Busana yang digunakan busana baju khas Nias berwarna merah hitam dan kuning. Properti dalam tari Lansir Mada ialah sapu tangan dan pluit yang digunakan oleh pemimpin gerak (resicavillar). Tari Lansir Mada di
tampilkan pada acara-acara tertentu seperti acara ya‟howu dan perayaan setelah lebaran idul fitri.