Bentuk Penyajian Tari Zapin Selendang Labuhan Deli Dan Pantai Cermin Kajian Studi Komparatif

Penelitian ini merupakan studi komparatif yang membahas bentuk penyajian tari zapin yang dilihat dari persamaan dan perbedaan Tari Zapin Selendang Labuhan Deli dengan Tari Zapin Selendang Pantai Cermin. Dalam menganalisis digunakan teori komparatif oleh Lipjhart (2007: 158) dan juga menggunakan teori bentuk penyajian tari oleh Soedarsono
(1997: 42-58). Proses penelitian ini terdiri dari tempat, waktu, populasi, sampel, hingga ketahap metode penelitian deskriptif kualitatif. Waktu penelitian berlangsung selama tiga bulan, di Labuhan Deli tepatnya pada Sanggar Tari Nusindo, sedangkan untuk bahan perbandingannya terdapat Sanggar Tari dari daerah Pantai Cermin yaitu Sanggar Tari
CSPC. Sampel dalam penelitian ini yaitu pelaku seni yang ada di masing-masing sanggar. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi kepustakaan, serta
dokumentasi. Dengan adanya studi komparatif terhadap bentuk penyajian yang terdapat pada Tari Zapin Selendang masing-masing sangat mengacu pada pembahasan unsur tari diantaranya gerak, musik, pola lantai, tata rias, tata busana, properti. Pada gerak tari sudah pasti memilki perbedaan gerak yaitu Pada daerah Labuhan Deli hitungan gerak lebih banyak dibandingkan daerah Pantai Cermin, musiknya 4/4 yang bertempo joget, pola lantai pada Tari Zapin Selendang Pantai Cermin lebih banyak meggunakan pola lingkaran, sedangkan Pola Lantai Sanggar Tari Labuhan Deli lebih mengarah pola zig-zag, tata rias dan busana tidak terlepas dari nuansa Melayu