Patung Tungkot Tunggal Panaluan Batak Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis

Penciptaan karya ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap patung Tungkot Tunggal Panaluan Batak, sebagai seorang suku Batak, karena bentuk, sejarah, dan fungsi patung ini. Patung ini menggambarkan tujuh orang yang saling menopang dengan ukuran yang semakin kecil ke bawah, serta latar belakang yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visualisasi bentuk, sejarah, dan fungsi patung Tungkot Tunggal Panaluan dalam bentuk karya seni lukis. Dalam penelitian ini, penulis menciptakan 12 lukisan menggunakan cat akrilik dan cat minyak di atas kanvas. Lukisan-lukisan tersebut menampilkan objek patung figur Batak yang sederhana, dengan bentuk yang telah distilasi, serta suasana kampung yang masih sederhana sebagai latar waktu sejarah Tungkot Tunggal Panaluan. Patung ini pada saat digunakan oleh pemimpin dalam acara adat masyarakat Batak.
Dalam proses penciptaan lukisan, penulis menggunakan kombinasi tiga teknik, yaitu plakat, chiaroscuro, dan bravura. Teknik-teknik ini membantu penulis dalam menciptakan kesan yang dinamis, kontras, dan menghidupkan figur-figur pada lukisan. Terutama, teknik chiaroscuro digunakan untuk menciptakan kontras antara gelap dan terang, sementara warna cat yang digunakan turunannya dari raw umber
dan yellow ochre, menggabungkannya dengan warna primer untuk menciptakan suasana zaman dulu. Hasil penelitian ini adalah 12 karya seni lukis dengan judul beragam, yang mencerminkan interpretasi penulis tentang Patung Tungkot Tunggal Panaluan dalam seni rupa. Karya-karya ini memberikan pemahaman mendalam tentang bentuk, sejarah dan fungsi patung tersebut, serta kontribusi penulis terhadap pengembangan seni lukis.