PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI KELAS XI MIPA 6 SMA NEGERI 5 MEDAN

Kemampuan berpikir kreatif siswa dalam kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 5 Medan masih rendah dalam proses pembelajaran matematika. Dalam kondisi yang dimiliki kelas tersebut, maka diperlukan segala upaya untuk dapat mengatasi masalah mengenai rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa. Adapun tujuan dari peneliti dalam penelitian tersebut, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam materi limit fungsi terhadap kelas XI Mipa 6 dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, dalam 1 siklus memiliki 2 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah 35 siswa. Objek dari penelitian ini merupakan hasil kemampuan berpikir kreatif siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 5 Medan.
Setelah penelitian dilaksanakan dalam kelas tersebut, maka diperoleh hasil analisis dari kelas tersebut kemampuan berpikir kreatifnya meningkat. Hal ini ditandai dengan rata-rata nilainya 61,40 (Siklus-I) menjadi 79,97 (Siklus-II). Untuk persentase klasikal dalam siklus-I sebanyak 28,57% menjadi 88,57% dalam siklus-II, maka analisis yang didapat sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan. Dalam hasil yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa 1) Kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 5 Medan dapat meningkat setelah diterapkan suatu upaya-upaya yang guru lakukan melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw yaitu menyajikan materi limit fungsi dengan powerpoint, mengajukan pertanyaan kepada siswa dan member Reward, menanyakan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi dan memberikan Reward di akhir pembelajaran, meminta siswa berdiskusi dan mengumpulkan informasi mengenai permasalahan yang diberikan kepada kelompok ahli, memberikan ice breaking kepada siswa, membantu setiap kelompok ahli dengan menanyakan kesulitan mereka, meminta siswa mengajarkan informasi yang didapatnya kepada temannya kelompok asal secara bergantian, meminta siswa kelompok asal untuk mengerjakan LAS bersama 4 ahli, memberikan apresiasi kepada kelompok penyaji terbaik dan siswa yang aktif dengan memberikan Reward, serta merangkum isi materi dari LAS secara bersama-sama; 2) Setelah diterapkannya model pembelajaran Jigsaw, kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan dalam materi limit fungsi