PENGEMBANGAN ALAT LATIHAN REAKSI SERANGAN PADA OLAHRAGA ANGGAR BERBASIS MIKROKONTROLER

Anggar adalah sebuah olahraga bela diri yang menggunakan senjata dengan 3 jenis senjata yang digunakan, olahraga anggar sendiri dimainkan dengan cara perseorangan atau pun beregu. Dalam permainan anggar dibutuhkan teknik
maupun fisik yang baik, adapun teknik yang difokuskan untuk dikembangkan adalah teknik akurasi dan reaksi serangan. Selain itu dibutuhkan juga sarana yang baik pula salah satunya adalah alat latihan. Kali ini peneliti mengembangkan alat latihan bernama Eko Fencing yang dapat melatih akurasi tusukan dan reaksi serangan dalam bermain anggar dengan metode latihan drill atau berulang-ulang. Alat ini sendiri memiliki 5 level tingkatan dalam latihannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat latihan reaksi serangan
pada olahraga anggar. Observasi yang telah dilakukan di Tritech Fencing Club, Flogensa Fencing Club, dan Garuda 44 Fencing Club dan hasil dari perhitungan angket analisis kebutuhan pada 20 orang atlet anggar dapat disimpulkan bahwa
dibutuhkan sebuah alat yang dapat melatih akurasi dan reaksi serangan dalam olahraga Anggar yang termasuk didalamnya adalah step pada proses menyerang. Pada tahap validasi desain ahli yang dinilai oleh 3 orang ahli yaitu Ahli Olahraga, Pelatih, dan Ahli Elektronik memiliki nilai rata-rata sebesar 85,3%. Pada masa setelah validasi desain terjadi sebuah pandemi yang melanda dunia yang disebabkan oleh sebuah virus dengan nama Covid-19 maka seluruh dunia
mengalami lockdown atau karantina termasuk komunitas atlet Anggar, maka dari itu ujicoba yang dilakukan disetiap club ditiadakan namun metode pengujian diganti dengan menambah jumlah ahli yang menilai kelayakan alat untuk dapat
digunakan pada proses latihan. Tahap ujicoba produk dilakukan oleh seorang atlet tingkat Provinsi yang
mewakili Sumatera Utara pada ajang PON 2016 di Jabar pada alat latihan ini dan kemudian dinilai oleh 6 orang ahli yaitu 2 Ahli Olahraga, 2 Pelatih, dan 2 Ahli Elektronik nilai rata-rata validitas keenamnya sebesar 74,5%. Kemudian
dilakukan perbaikan menurut masukan dari ahli. Setelah itu dilakukan Tahap ujicoba pemakaian dilakukan dengan metode dan jumlah ahli yang sama dengan nilai rata-rata validitas keenamnya sebesar 87,3%. Kesimpulan yang dihasilkan
dari ujicoba pemakaian atau tahap terakhir dari penelitian ini adalah alat ini dikategorikan layak digunakan pada proses latihan.