Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru Sma Negeri Kabupaten Bireuen

Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan dari tujuh hipotesis yang diajukan, yaitu: 1) Pengaruh langsung kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja, 2) Pengaruh langsung kepemimpinan kepala sekolah terhadap stres kerja, 3) Pengaruh langsung kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja, 4) Pengaruh langsung kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, 5) Pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja, 6) Pengaruh langsung stres kerja terhadap kinerja, 7) Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri Kabupaten Bireuen berjumlah 834 orang dan sampel sebanyak 270 orang yang diambil dengan teknik Proportional Random Sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket dengan skala likert dan pengolahan data penelitian dianalisis melalui analisis Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) dan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja (X2) ditunjukan bahwa ƿ21= 0,331; kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh langsung negatif terhadap stres kerja (X3) ditunjukan bahwa ƿ31= -0,332;kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja (X3) ditunjukan bahwa ƿ41= 0.158; kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh langsung positif terhadap kinerja guru (X5) ditunjukan bahwa ƿ51= 0.274; motivasi kerja (X2) berpengaruh langsung positif terhadap kinerja guru (X5) ditunjukan bahwa ƿ52= 0.235; stres kerja (X3) berpengaruh langsung negatif terhadap kinerja guru (X5) ditunjukan bahwa ƿ53= -0.146; dan kepuasan kerja (X4) berpengaruh langsung positif terhadap kinerja guru (X5) ditunjukan bahwa ƿ54 = 0.116. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh total kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru melalui variabel intervening adalah melalui motivasi kerja, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah melalui variabel intervening adalah melalui stres kerja, dan kepemimpinan kepala sekolah melalui variabel intervenig adalah melalui kepuasan kerja. Implikasi hasil penelitian menjelaskan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan kerja berpengaruh langsung positif terhadap kinerja guru, sedangkan stres kerja berpengaruh langsung negatif terhadap kinerja guru. Ini menunjukkan bahwa kinerja guru dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan kerja serta menurunkan tingkat stres kerja.