PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN POWER LENGAN TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PORSEA

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hasil belajar lempar lembing siswa yang dibelajarkan dengan metode bermain dan hasil belajar lempar lembing siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi, 2) mengetahui hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan kuat dan hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan lemah, dan 3) mengetahui adanya interaksi antara metode pembelajaran, power lengan terhadap hasil belajar lempar lembing siswa.Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Porsea dan SMP Negeri 2 Porsea semester ganjil TP 2010/2011. Populasi terdiri dari 379 orang dan sampel diambil empat kelas dengan menggunakan teknik random sampling berjumlah 72 orang, SMP Negeri 1 Porsea , dipilih kelas VIIIB, dan VIIID: 35 anak laki-laki yang dibelajarkan dengan metode bermain dan SMP Negeri 2 Porsea dipilih kelas VIIIC dan VIIIE: 37 anak laki-laki yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi. Tes power lengan dilakukan untuk mengelompokkan atas power lengan kuat dan power lengan lemah. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan quasi eksperimen desain faktorial 2 x 2. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan a = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji scheffe, yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil penelitian menunjukkan: 1) hasil keterampilan lempar lembing yang dibelajarkan dengan metode bermain lebih tinggi dari pada hasil keterampilan lempar lembing siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi dengan Fhitung 4,01 > Ftabel 3,98. 2) Hasil keterampilan lempar lembing yang memiliki power lengan kuat lebih tinggi dari pada hasil keterampilan lempar lembing siswa yang memiliki power lengan lemah Fhitung 10,86 > Ftabel 3,98. 3) Adanya interaksi antara metode pembelajaran dan power lengan terhadap hasil belajar lempar lembing Fhitung 5,14 > Ftabel 3,98. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode bermain lebih baik daripada metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar lempar lembing. Siswa yang memiliki power lengan kuat memperoleh hasil belajar lembing lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki power lengan lemah.