PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 MEDAN T.A 2017/2018

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada pokok bahasan perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia antara perang dan damai terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Medan, Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan posttest. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis sejarah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir kritis sejarah siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Kemampuan berpikir kritis sejarah siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), memperoleh Nilai Rata-Rata 61. Sedangkan untuk kelas kontrol memperoleh nilai Rata-Rata 52,40. Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji t maka diperoleh t_hitung = 1,97 dan t_tabel = 1,676, karena t_hitung>t_tabel maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis sejarah siswa yang pembelajarannya menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian pembelajaran sejarah pada pokok bahasan perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia antara perang dan damai dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) berpengaruh secara signifikan terhadap Kemampuan menganalisis peristiwa sejarah, mengevaluasi dan mencipta. Jadi kesimpulan dari penelitian ini adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis sejarah siswa.