OPTIMALIASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH OPEN-ENDED PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran pemccahan masalah open-ended dapat (1) meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa, (2) meningkatkan aktivitas aktif siswa dan (3) meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi dl kelas IVA SD Negeri No 065011 Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Mcdan Selayang yang berjumlah 28 orang. Sedangkan yang menjadi Objek penelitian adalah optimalisasi berpikir kreatif siswa dengan penerapan strategi pemecahan masalah open-ended pada materi pecaban di kelas IV Sekolah Dasar.Dalam pelaksanaan penelitian ini dikembangkan berbagai perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini meliputi: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Buku Petunjuk Guru (BPO), dan 3) Lembar Aktivitas Siswa (LAS) dan masalah-masalah open-ended. Beberapa instrumen yang tetah dikembangkan adalah instrumen tes kemampuan berpikir kreatif; lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran dan lembar validasi semua instrumen dari perangkat pembelajaran. Untuk mengetahui persentase kemampuan berpikir kreatif siswa diadakan tes berbentuk uraian dengan jumlah soal 2 butir dengan koefisien reabilitas tingi dengan a = 0,7933,dan semua butir soal adalah valid. Untuk mengetahui persentase besaar aktivitas aktif siswa dan kemampuan guru mengelola pembelajaran digunakan lembar pengamatan.Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa: (1) Rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pemecahan masalah open-ended secara klasikal meningkat yaitu dari 34,64 pada tes awal, 51,96 pada siklus I dan 66,07 pada siklus II. Persentasi kemampuan berpikir kreatif minimal cukup meningkat dari 10,07% pada tes awal, 53,57% pada siklus I dan 85,71 % pada siklus II. (2) Persentase kadar aktivitas aktif siswa dalam pemecahan masalah open-endedmeningkat dari 66,07% pada siklus I dan 81,55 % pada sildus n. (3) Rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran pemecahan masalah open-ended meningkat dari 3,71 pada dari siklus I dan 4,18 pada siklus II. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (l) Penerapan strategi pemccahan masalah open-ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah, (2) Penerapan strategi pemecahan masalah open-ended dapat meningkatkan kadar aktivitas aktifsiswa dalam pembelajaran, dan (3) Penerapan strategi pemecahan masalah open-ended dapat meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran. Hasil penelitian ini menyarankan pada guru khususnya guru matematika agar dalam pembelajaran menerapk.an strategi pemecahan masalah open-ended, karena dapat meningkatkan hasil berpikir kreatif siswa, meningkatkan aktivitas aktif siswa dan meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran.