EKSPERIMEN PEWARNAAN BATIK DENGAN BAHAN ALAMI BUAH BIT (BETA VULGARIS L) PADA SISIWA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI KELAS XI KRIYA TEKSTIL TAHUN 2017

Laguboti Kelas XI Kriya Tekstil Tahun 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya eksperimen pewarnaan batik dengan menggunakan bahan alami buah bit (beta vulgaris l) oleh siswa kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Laguboti. Dari hasil eksperimen yang diperoleh maka dilakukan pengumpulan data melalui lembar pengamatan sebagai penilaian pada hasil karya pewarnaan batik menggunakan bahan alami satu jenis yaitu buah bit dan pengunci warna tiga jenis yaitu tawas, tunjung dan kapur. Penentuan penilaian mengacu pada tiga aspek yaitu penyerapan warna, ketajaman warna, dan kerataan warna yang dihasilkan pada kain batik. Penilaian karya dilakukan oleh tiga orang penilai diantaranya dua orang dosen dan satu orang guru jurusan tekstil SMK Negeri 1 Laguboti. Hasil data yang diperoleh dari tim penilai diolah dengan rumus Skala Likert dari setiap penilaian karya yang berdasarkan pada ketiga indikator penilaian yang dibuat dalam penilaian index persen yaitu angka 80% - 100% = Sangat Baik (SB), 60% - 79,99% = Baik (B), 40% - 59,99% = Netral (N), 20% - 39,99% = Tidak Baik (TB), 0% - 19,99% = Sangat Tidak Baik (STB).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Sehingga dalam hal ini peneliti mengikuti prosedur penelitian berdasarkan data kualitatif, yaitu berupa hasil eksperimen dalam wujud batik tulis yang telah melalui proses dan tahap-tahap pewarnaan dengan menggunakan bahan alami buah bit dan dengan penggunaan fiksator yang berbeda.Hasil eksperimen karya batik tulis dengan menggunakan bahan alami buah bit (beta vulgaris l) oleh siswa kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Laguboti dapat disimpulkan bahwa, hasil yang paling baik dari ketiga jenis fiksator yaitu dengan penggunaan fiksator tunjung, dengan nilai index persen 100% pada penyerapan dan ketajaman warna dan 80% pada kerataan warna, didukung dengan kenampakan motif yang baik dibandingkan dengan penggunaan fiksator yang lainnya membuat bahan fiksasi ini lebih cocok digunakan sebagai pengunci warna untuk bahan alami bit. Untuk fiksator tawas dan kapur memperoleh penilaian yang sama dengan nilai index persen 80 % pada ketiga indikator penilaian yaitu pada penyerapan, kerataan dan ketajaman warna, serta kenampakan motif yang kurang baik membuktikan bahwa dengan penggunaan fiksator tawas dan kapur kurang cocok digunakan sebagai bahan fiksasi untuk pewarnaan dengan bahan alami bit.