PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP) DI SMA

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Kabanjahe, bertujuan untuk mengembangkan, menstandarisasi, dan uji coba modul kimia pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Jenis penelitian ini adalah peneilitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan. Penelitian ini meliputi empat tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan materi, (2) perancangan dan pengembangan bahan ajar, (3) standarisasi bahan ajar meliputi standarisasi berdasarkan penilaian BSNP dan penilaian masalah, dan (4) implementasi. Penelitian diawali dengan memilih silabus kurikulum 2013, kemudian menganalisis buku kimia pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Buku yang sudah dianalisis kemudian disususn dalam bentuk draf modul. Modul yang sudah disusun distandarisasi dosen dan guru kimia sesuai dengan angket Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan memenuhi kriteria BSNP, dengan kelayakan isi (3,52), kelayakan bahasa (3,72), dan kelayakan penyajian (3,66) serta aspek inkuiri terbimbing (3,46) dengan kriteria valid dan tidak perlu direvisi. Modul yang sudah valid dibuat dalam hard copy. Modul diuji cobakan di sekolah SMA Negeri 2 Kabanjahe kepada siswa kelas XI PMIPA-4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI PMIPA-2 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan buku ajar yang disediakan di sekolah. Nilai rata-rata pretest siswa kelas ekperimen adalah 30,83 dan kelas kontrol adalah 31,00. Setelah proses pembelajaran dilakukan, nilai rata-rata postest kelas ekperimen naik menjadi 84,00 dan kelas kontrol 75,83. Nilai peningkatan hasil belajar dihitung dengan gain ternormalisasi (% gain), dimana nilai % gain masing-masing kelas ekperimen dan kelas kontrol adalah 77,2% dan 69,9%. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t satu pihak dengan thitung > ttabel (1,975 > 1,671). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ha diterima yaitu peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan buku ajar yang disediakan disekolah.