Syahputra, Juliandi (2014) IRINGAN GENDING DALAM PERTUNJUKAN WAYANG KULIT PADA CERITA PETRUK JADI RATU. Undergraduate thesis, UNIMED.
209342001 COVER.pdf - Published Version
Download (50kB) | Preview
209342001 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
209342001 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (93kB) | Preview
209342001 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (52kB) | Preview
209342001 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (132kB) | Preview
209342001 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (48kB) | Preview
209342001 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (48kB) | Preview
209342001 DAFTAR FOTO.pdf - Published Version
Download (49kB) | Preview
209342001 BAB I.pdf - Published Version
Download (343kB) | Preview
209342001 BAB V.pdf - Published Version
Download (94kB) | Preview
209342001 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (93kB) | Preview
Abstract
Tujuan Penelitian ini adalah kajian mengenai iringan gending dalam pertunjukan wayang kulit pada cerita petruk jadi ratu. Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian seperti pengertian iringan, pengertian gending, seni pertunjukan, pengertian wayang kulit, pengertian struktur dan bentuk musik.Metode yang digunakan untuk membahas iringan gending dalam pertunjukan wayang kulit pada cerita petruk jadi ratu ini adalah deskritif kualitatif. Penulis mengambil sebagian populasi sebagai sample penelitian yaitu pada jumlah pemain wayang dan beberapa pemuka masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Cerita Petruk jadi Ratu itu sebenarnya bukan lakonnya orang bodoh jadi raja, atau lakonnya orang kecil beraji mumpung, tetapi sebenarnya adalah lakon mencoke wahyu marang kawula (hinggapnya wahyu pada diri rakyat). Iringan gending wayang kulit terbagi atas 3 pathet (Menunjukkan waktu) yaitu pathet nem (Dimulai dari pukul 21.00 sampai 00.00) pathet sanga (Dimulai dari pukul 00.00 sampai 03.00) dan pathet manyura (Dimulai dari pukul 03.00 sampai 05.00). Struktur dan bentuk iringan musik pada cerita petruk jadi ratu dari adegan pertama hingga akhir diiringi dengan ayak-ayak manyura, sampak 6, gending tlutur, sampak 9, sampak manyura, Gending gangsaran dan ricik-ricik, serta ayak-ayak pamungkas sebagai gending penutup pertunjukan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 791.53 Sya I |
Keywords: | Iringan; Ending; Laras Musik; Dalam Karawitan; Seni Pertunjukan; Wayang Kulit |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1025 Teaching (Principles and Practice) M Music and Books on Music > M Music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Musik |
Depositing User: | Mrs Intan Nurhidayati |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 06 Sep 2016 07:55 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17037 |