Sihaloho, Nuriana S (2015) PENYAJIAN TORTOR DALAM UPACARA PAJONJONG BARINGIN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA. Undergraduate thesis, UNIMED.
2103140033 COVER.pdf - Published Version
Download (54kB) | Preview
2103140033 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (274kB) | Preview
2103140033 PREFACE.pdf - Published Version
Download (248kB) | Preview
2103140033 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (190kB) | Preview
2103140033 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (208kB) | Preview
2103140033 LIST OF TABLES.pdf - Published Version
Download (124kB) | Preview
2103140033 LIST OF FIGURES.pdf - Published Version
Download (126kB) | Preview
2103140033 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (661kB) | Preview
2103140033 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (168kB) | Preview
2103140033 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (294kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyajian Tortor dalam upacara Pajonjong Baringin pada masyarakat Batak Toba.Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Batak Toba yang berada di Huta Alngit, Lumban Pasir Desa Lumban Suhi Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, seniman dan tokoh masyarakat dan pelaku yang berperan dalam upacara pajonjong baringin. Sampelnya adalah Keluarga Marga Sihaloho.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, video, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul dapat diketahui bahwa Tortor dalam upacara Pajonjong Baringin ini dapat dilihat bukan hanya sebatas kelengkapan atau kebesaran adat itu sendiri, melainkan juga sebuah simbol media keluarga untuk mengucap syukur pada “mula jadi na bolon� atas segala berkatNya, sehingga dalam masa kehidupan orang yang telah meninggal tersebut, ia dapat beroleh umur panjang, mendapat banyak keturunan, banyak harta, mendapat kemuliaan, serta tidak tercela ditengah-tengah masyarakat sekitar. Hal ini disimbolkan pada saat upacara adat penyerahan garis keturunan raja dengan memberikan baringin (daun bane-bane) untuk kemudian diserahkan kepada pihak penerus oleh perwakilan Raja di daerah tersebut dan menguburkan orangtua yang meninggal ke dalam tugu Raja Sihaloho yang sudah disiapkan sebelumnya yaitu tugu Raja Hoda Sihaloho. Perkembangannya, penyajian Tortor dalam upacara Pajonjong Baringin disajikan dengan menjunjung piring yang berisi beras dan daun seperti bane-bane sambil manortor yang kemudian diletakkan di kepala penerus garis keturunan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 TARI 001 |
Keywords: | tortor; penyajian; pajonjong baringin |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1025 Teaching (Principles and Practice) M Music and Books on Music > ML Literature on music > ML3400 Dance music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mrs Intan Nurhidayati |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 05 Sep 2016 08:13 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/16495 |