PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI SMA

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran think pair share, (2) peningkatan self efficacy siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran think pair share, (3) proses jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah setelah memperoleh pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra dengan pembelajaran think pair share, (4) respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra dengan pembelajaran think pair share. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 5 medan semester I T.A. 2017/2018. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dipilih dua kelas secara acak (cluster random sampling), Instrumen yang digunakan terdiri dari:(1) tes kemampuan pemecahan masalah matematis (2) Skala Self efficacy (3) Angket respon siswa. Adapun tes yang digunakan untuk memperoleh data adalah berbentuk uraian dan skala likert. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan proses jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah dan respon siswa pada pembelajaran PBM dan TPS. Analisis inferensial data dilakukan dengan analisis kovarians (ANAKOVA). Persamaan regresi kemampuan pemecahan masalah pada PBM ̂ sedangkan TPS ̂ dan F hit : 20,205 ≥ F(0,95,1,78)= 3,963 dengan α= 0,05 maka H0 ditolak maka disimpulkan (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran think pair share. Persamaan regresi Self efficacy siswa pada PBM ̂ sedangkan TPS ̂ dan F hit : 18,371 ≥ F(0,95,1,78)= 3,963 dengan α= 0,05 maka H0 ditolak maka disimpukan (2) peningkatan self efficacy siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran think pair share. (3) proses penyelesain jawaban siswa pada kelas pembelajaran berbasis masalah berbantuan software geogebra lebih baik dibandingkan pembelajaran think pair share dalam menyelesaikan tes kemampuan pemecahan masalah (4) respon siswa terhadap kedua pembelajaran adalah positif. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan agar pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan alternatif bagi guru matematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan self efficacy siswa sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang inovatif.