PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH, DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII MTs NURUL HUDA MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : pengaruh model pembelajaran group investigation , learning cycle dan konvensional terhadap keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan untuk siswa kelas VII MTs Nurul Huda Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah pretest dan postest dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 25 soal untuk hasil belajar, tes keterampilan proses sains dalam bentuk uraian sebanyak 20 soal, angket dan observasi untuk sikap ilmiah. Data dianalisis dengan menggunakan teknik ANACOVA pada level signifikansi α = 0.05 kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: ada pengaruh model pembelajaran terhadap keterampilan proes sains, sikap ilmiah dan hasil belajar siswa. Keterampilan proses sains yang dibelajarkan dengan group investigation memberikan pengaruh sebesar 9,5 % lebih tinggi dari model learning cycle dan 16,5 % lebih tinggi dibandingkan model konvensional. Model pembelajaran learning cycle memberikan pengaruh sebesar 5,9 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model group investigation memberikan pengaruh sebesar 2,35 % lebih tinggi dibandingkan dengan model learning cycle dan 16,65 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Model pembelajaran learning cycle memberikan pengaruh sebesar 12,7 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data observasi menunjukkan bahwa model group investigation berbeda signifikan dengan model learning cycle dan memberikan pengaruh sebesar 8,6 % juga berbeda signifikan dengan pembelajaran konvensional dan memberikan pengaruh sebesar 13,7 %. Model pembelajaran learning cycle tidak berbeda signifikan dengan konvensional tetapi dapat memberikan pengaruh sebesar 4,27 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa juga meningkat setelah dibelajarkan dengan model group investigation dan memberikan pengaruh sebesar 11,2 % lebih tinggi dibandingkan dengan model learning cycle dan 31,8 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Model pembelajaran Learning Cycle memberikan pengaruh sebesar 18 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran group investigation masih lebih unggul dari model pembelajaran learning cycle dan model pembelajaran konvensional