PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP NEGERI 1 GAROGA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Garoga. Populasi pada penelitian ini berjumlah 149 siswa yang terdistribusi dalam 5 kelas. Sampel penelitian ini berjumlah 58 orang yang terbagi menjadi 29 orang pada kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan 29 orang pada kelas VIII-B sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diajar dengan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray sedangkan kelas kontrol diajar dengan model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah semi eksperimen. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Data hasil penelitian diolah dengan bantuan aplikasi SPSS for windows 22. Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji smirnof-kolmogorov dan uji homogenitas dengan uji Leven. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukan rata-rata kelas eksperimen sebesar 75,41 dan kelas kontrol sebesar 63,93. Hasil uji t tidak berpasangan menunjukan bahwa nilai sig. 2-tailed Equal variances assumed sebesar 0,00 < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh positif model pembelajaran kooperatif two stay two stray terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Besar pengaruh dihitung dengan effect size dengan nilai koefisien Cohen’s (d) = 1,0 yang setara dengan 84% berarti model pembelajaran Two stay two stray berpengaruh sebesar 84% terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP negeri 1 Garoga pada materi bangun ruang sisi datar. Level kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen pada indikator 1 (menyatakan ulang konsep) sebesar Y_E1= 77,93%, untuk indikator 2 (memberikan contoh dan bukan contoh) sebesar Y_E2= 75,86%, dan untuk indikator 3 (mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah) sebesar Y_E3= 73,10%. Maka berdasarkan tabel klasifikasi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen berada pada level tinggi.