Organologi Instrumen Musik Tradisional Kulcapi Tiga Senar Buatan Bapak Pauji Ginting Di Pacur Batu Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian Bentuk Organologi dari mulai
penciptaan, nada yang dihasilkan dan teknik permainan dari instrumen musik
tradisional karo kulcapi tiga senar buatan Bapak Pauji Ginting di Pancur Batu
Sumatera Utara. Kulcapi merupakan Instrumen musik tradisional karo yang masih
memegang peranan di dalam kesenian masyarakat Karo. Inovasi yang dilakukan
Bapak Pauji Ginting dengan melakukan pengembangan dari bentuk hingga nada
yang dihasilkan kulcapi tiga senar tersebut untuk terus bisa bersaing dalam
eksistensi. Hal ini mendorong penulis untuk mengangkat ini dan menjadikannya
topik penelitian. Teori yang digunakan adalah teori Organologi dan akustika,
Teori Pembuatan Instruemen, Teori Teknik Permainan. Organologi dan akustika
dalam istilah musik merupakan Ilmu alat musik (studi mengenai alat-alat
musik). Alat musik pada umumnya mengeluarkan bunyi suara yang khas ketika
dimainkan, bunyi terjadi karena adanya benda yang bergetar dan getaran
tersebut secara alami merambat ke udara hingga sampai ke telinga manusia.
Proses pembuatan merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya
produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada. Setiap instrumen
memiliki teknik permainan tersendiri dalam memainkannya, mulai dari teknik
permainan sederhana hingga teknik permainan yang rumit. Semakin rumitnya
teknik yang harus dipelajari, maka harus semakin sering untuk berlatih supaya
bisa menguasai teknik permainan yang rumit sekalipun. Metode dalam penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
pencipta Instrumen musik tradisional Karo kulcapi tiga senar Bapak Pauji
Ginting. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara,
dokumentasi, dan Studi pustaka, hasil dari penelitian dan wawancara
menunjukkan bahwa proses dan perkembangan yang dihasilkan dari instrumen
musik kulcapi tiga senar oleh bapak Pauji Ginting pada tanggal 11 februari 2020,
atas dasar kepedulian beliau dalam mengembangkan dan terus menunjukkan
eksistensi instrumen tradisional khususnya karo yaitu kulcapi. Berdasarkan Hasil
penelitian Organologi dari proses penciptaan instrumen kulcapi yang
menghasilkan perkembangan dari dua senar menjadi tiga senar dan menghasilkan
penambahan nada pada kulcapi tiga senar. Teknik permainan dari kulcapi tiga
senar tidak jauh berbeda dengan kulcapi dua senar sebelumnya, hanya ada teknik
permainan dalam penjarian.