PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SISWA SMPN 2 KOTA LANGSA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memeroleh pembelajaran konvensional (2) perbedaan peningkatan kemandirian belajar antara siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional (3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematis siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN2 Langsa berjumlah 68 orang. Instrumen penelitian dengan menggunakan tes kemampuan awal matematis, tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validasi isi, dengan koefesien reliabilitas 0,77 untuk kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis data yang digunakan adalah Two way ANOVA. Berdasarkan hasil analisis Two way ANOVA diperoleh hasil penelitian yaitu: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual lebih meningkat berdasarkan kategori tinggi yaitu 0,851 ,sedang 0,635 dan kategori rendah 0,492 sedangkan pada kelompok konvensional kategori tinggi 0,488, sedang 0,349 dan kategori rendah 0,228, perbandingan ini di tinjau dari rerata secara keseluruhan dari kemampuan pemecahan masalah matematis. (2) Kemandirian belajar siswa secara keseluruhan juga terjadi peningkatan berdasarkan kategori tinggi yaitu 0,463, sedang 0,369 dan kategori rendah 0,265 sedangkan pada kelompok pembelajaran konvensional berdasarkan kategori tinggi yaitu 0,371 sedang 0,183 dan kategori rendah yaitu 0,089. (3) tidak ada interaksi antara faktor pembelajaran dan kemampuan awal matematis siswa secara bersama-sama terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. (4) tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan kemampuan awal matematis siswa secara bersama-sama terhadap peningkatan kemandirian belajar matematis siswa. Saran yang diajukan yaitu: (i) pembelajaran kontekstual pada pembelajaran matematika yang menekankan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematis siswa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapakan pembelajaran matematika yang inovatif khususnya dalam materi Kubus dan Balok, (ii) Kepada peneliti selanjutnya agar dapat memperbaharui dan memodifikasi pembelajarannya dan menerapkan pembelajaran kontekstual