LINTASAN BELAJAR BERPIKIR KREATIF PADA MATERI PERSEGI PANJANG DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF SISWA KELAS VII SMP SWASTA AN-NIZAM MEDAN T.A. 2018/2019

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa kelas VII SMP Swasta An-Nizam Medan dengan
penerapan pendekatan metakognitif, untuk mengetahui tahapan proses berpikir
kreatif matematis dan pengetahuan kognitif siswa kelas VII SMP Swasta An-
Nizam Medan dengan penerapan pendekatan metakognitif, dan untuk menemukan
lintasan belajar berpikir kreatif matematis siswa SMP Swasta An-Nizam Medan
melalui penerapan pendekatan metakognitif berdasarkan persfektif teori.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development
research) dengan menggunakan design research (penelitian desain) yang
dilaksanakan dalam 2 uji coba, pada pilot experiment (uji coba 1) subjek
penelitian berjumlah 8 siswa yang diambil dari kelas VII-A dan pada teaching
experiment (uji coba 2) subjek penelitian berjumlah 32 siswa kelas VII-C. Objek
penelitian ini adalah perilaku kreatif siswa dan kegiatan belajar saat proses
pembelajaran matematika di kelas berlangsung dengan penerapan pendekatan
metakognitif pada materi ajar “persegi panjang” Tahun Ajaran 2018/2019. Data
yang diperlukan dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif dengan
pendekatan metakognitif pada pilot experiment (uji coba 1) dan pada teaching
experiment (uji coba 2) sebanyak 5 butir soal. Berdasarkan hasil analisis data
kemampuan dan tahapan proses berpikir kreatif setelah diujicobakan pada uji coba
1 dan 2 yaitu: pada pilot experiment (uji coba 1) secara klasikal/keseluruhan dari 8
siswa terdapat 3 siswa yang memiliki kriteria sangat kreatif dengan persentase
37,5%, terdapat 4 siswa yang memiliki kriteria kreatif dengan persentase 50% (7
siswa tersebut dengan tahapan proses berpikir kreatif kategori tinggi) dan terdapat
1 siswa yang memiliki kriteria cukup kreatif dengan persentase 12,5% (1 siswa
tersebut dengan tahapan proses berpikir kreatif kategori sedang). Sedangkan pada
teaching experiment (uji coba 2), secara klasikal/keseluruhan dari 32 siswa
terdapat 28 siswa yang memiliki kriteria sangat kreatif dengan persentase 87,5%
dan terdapat 4 siswa yang memiliki kriteria kreatif dengan persentase 12,5% (32
siswa tersebut dengan tahapan proses berpikir kreatif kategori tinggi). Persentase
ketuntasan klasikal pada pilot experiment (uji coba 1) sebesar 87,5%. Persentase
ketuntasan klasikal pada teaching experiment (uji coba 2) sebesar 90,625%. Hasil
uji homogenitas diperoleh