Tangis-Tangis : Ratapan Pada Upacara Kematian Masyarakat Karo di Tigpanah

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) bentuk Tangis-Tangis pada
upacara kematian masyarakat Karo di Tigapanah 2) Fungsi Tangis-Tangis pada
upacara kematian masyarakat Karo di Tigapanah serta 3) Makna Tangis-Tangis pada
upacara kematian masyarakat Karo di Tigapanah. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori semiotika. Populasi dalam penelitian ini adalah 5 orang
masyarakat desa Tigapanah, 2 tokoh masyarakat dan 2 anggota keluarga yang sedang
berduka. Sampel dalam penelitian ini adalah 3 orang masyarakat desa Tigapanah, 1
tokoh masayarakat dan 1 anggota keluarga yang sedang berduka. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik observasi, wawancara dan
kerja laboratorium. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 1) bentuk Tangis-
Tangis pada upacara kematian memiliki bentuk yang terdiri dari 2 kalimat, yaitu
kalimat A (pertanyaan) dan kalimat B (jawaban) kedua klimat tersebut terdiri atas
beberapa motif pada setiap frasenya. 2) Fungsi Tangis-Tangis pada upacara kematian
memilik beberapa fungsi yaitu sebagai media komunikasi dengan jenazah, fungsi
perlambangan yang melambangkan suatu keadaan ataupun kondisi duka, dan sebagai
fungsi kesinambungan budaya artinya nyanyian Tangis-Tangis pada upacara
kematian yang sudah membudaya dalam suku Karo. 3) Makna Tangis-Tangis pada
upacara kematian, menggunakan teori semiotika yang dimana peneliti mengkaji
makna tersirat pada setiap lirik dalam Tangis-Tangis pada upacara kematian.
Sehingga menemukan bahwa setiap lirik dari nyanyian Tangis-Tangis pada upacara
kematian menyimpa makna perasaan duka dan sedih.