Evaluasi Kapasitas Dan Pelayanan Gerbang Tol (Studi Kasus Gerbang Tol Tanjung Mulia)

Jalan tol di selengarakan untuk mendukung pergerakan lalu lintas secara optimal serta meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatkan petumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang tingkat perkembangan ekonominya tinggi. Pada penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2024. Di Gerbang Tol Tanjung Mulia didapati tingkat kedatangan kendaraan pada pagi, siang, dan sore untuk gardu gerbang tol otomatis sebesar (257), (276), (355), dan pada gardu tol Multi sebesar (63), (76), (68), untuk waktu pelayanan di bagi menjadi 2 yaitu waktu pelayanan rata-rata yang didapat ketika melakukan survey dan waktu pelayanan maksimum yang didapatkan melalui perhitungan, waktu pelayanan rata-rata gardu tol pada segmen pagi sebesar (3,81), siang (3,80), sore (3,79) dalam satuan detik/kendaraan, untuk gardu multi (3,67) (3,76), (3,60) dalam satuan detik/kendaraan. sedangkan waktu pelayanan maksimum untuk gardu GTO pada segmen pagi, siang, sore sebesar (14,00) (13,04) (10,14) dalam satuan detik/kendaraan, dan untuk gardu tol multi didapat sebesar (57,14), (51,42), (52,94), hal ini meyimpulkan bahwa waktu pelayanan pada gerbang tol Tanjung Mulia saat ini sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimum sebesar 9 detik/kendaraan, pada gardu keluar dengan sistem tertutup maksimal 5 detik/kendaraan pada GTO. Perhitungan yang dilakukan pada dasarnya menunjukan tidak ditemukannya ada antrian ataupun kemacetan yang berarti pada gerbang tol Tanjung Mulia gardu keluar.Panjang antrian yang terjadi juga tidak melebihi 1 kendaraan. Jumlah gardu pada gerbang tol Tanjung Mulia masih memenuhi Standar Pelayanan Minimum, namun kerap di jumpai banyaknya antrian bukan karena kapasitas dari gerbang tol yang tidak seimbang melainkan terjadinya seperti proses Top-up yang memakan bahu jalan pada lajur pintu gardu keluar.