Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Teknik Pengelasan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

Pendidikan berperan penting dalam membentuk individu yang kreatif dan produktif, sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003. Di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, pembelajaran teknik pengelasan masih berpusat pada guru dan hasil belajar siswa belum optimal, dengan banyak yang tidak mencapai standar Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP). Untuk mengatasi hal ini, model pembelajaran Discovery Learning diusulkan sebagai solusi, karena mampu mendorong keaktifan siswa dalam menemukan jawaban sendiri dan meningkatkan hasil belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas Discovery Learning dengan model konvensional-ekspositori. Penelitian ini melibatkan dua kelas XI (TP1 dan TP2) di SMK, yang dipilih secara total sampling purposive. Satu kelompok akan mendapat perlakuan model pembelajaran Discovery Learning dan kelompok lain menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain The Static Group Comparison Design, yang melibatkan pretest, perlakuan, dan posttest untuk mengukur pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar. Data dikumpulkan melalui tes pilihan ganda yang digunakan pada pretest dan posttest untuk menilai peningkatan hasil belajar siswa setelah perlakuan. Berdasarkan hasil uji-t Independent Samples Test, penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model konvensional. Pada analisis uji-t Independent, nilai t statistik sebesar -2,919 dengan p-value 0,005 (< 0,05) menunjukkan perbedaan signifikan antara rata-rata post-test kelas eksperimen (75,0029) dan kontrol (68,9844). Oleh karena itu, hipotesis alternatif diterima, mengonfirmasi bahwa Discovery Learning lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran teknik pengelasan.