Penerapan Problem Based Learning Berbantuan ChatGPT pada Mata Pelajaran Teori Pengelasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI di SMK Negeri 4 Medan

Pendidikan merupakan faktor utama yang memerlukan perhatian khusus dalam pembangunan nasional, terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai aset utama pembangunan. Namun, hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teori Pengelasan di kelas XI SMK Negeri 4 Medan masih belum mencapai standar yang diharapkan. Salah satu penyebabnya adalah metode pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru, sehingga mengurangi minat dan partisipasi siswa. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran inovatif seperti Problem-Based Learning (PBL) yang didukung oleh teknologi ChatGPT untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan aktif, dan hasil belajar siswa melalui pemecahan masalah nyata yang relevan dengan dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan PBL berbantuan ChatGPT dalam meningkatkan pemahaman konsep, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan aplikatif siswa pada mata pelajaran Teori Pengelasan. Penelitian ini untuk mengetahui untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran teori pengelasan pada siswa kelas XI jurusan teknik pengelasan (TP) di SMK Negeri 4 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah 17 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan presentase hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teori pengelasan dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan media aplikasi ChatGPT. Hal ini terbukti pada pra siklus dengan nilai rata-rata 42,06 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 70,65 kemudian meningkat lagi pada siklus II dengan nilai rata-rata 90,65. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 0% sedangkan pada siklus I adalah 24% kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 100%.