Pengembangan Model Inqury Learning Berbasis STEM Untuk Meningkatkan HOTS Literasi Sains Mahasiswa

Kemampuan HOTS literasi sains membutuhkan penguasaan konseptual, pengumpulan masalah ilmiah, agar dapat melakukan evaluasi, penyelidikan ilmiah, interpretasi data, dan keterampilan komunikasi tentang sains. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran Inquiry berbasis STEM untuk meningkatkan HOTS literasi sains mahasiswa. Dari tujuan umum diturunkan tujuan khusus yang meliputi : 1) untuk mengetahui hasil analisis awal terhadap kebutuhan model inquiry berbasis STEM untuk meningkatkan HOTS Literasi Sains; 2) untuk mengetahui hasil validasi desain model inquiry learning berbasis STEM; 3) untuk mengetahui kepraktisan desain model inquiry learning berbasis STEM; 4) untuk menganalisis tingkat keterlaksanaan dari penerapan model inquiry learning berbasis STEM; 5) untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang pembelajaran model inquiry learning berbasis STEM; 6) untuk menganalisis kemampuan mahasiswa dalam menyusun prosedur percobaan untuk penelitian ilmiah; 7) untuk menganalisis respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran inquiry learning berbasis STEM; 8) untuk membuktikan hasil keefektifan desain model inquiry learning dapat meningkatkan HOTS literasi sains mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Hasil yang diperoleh dari kajian ini bahwa analisis kebutuhan dan analisis dokumen pembelajaran yang tersedia menunjukkan perlunya pengembangan pembelajaran inquiry berbasis STEM, hasil pengembangan diperoleh desain model, buku panduan model, dan perangkat pembelajaran yang telah dinilai oleh validator ahli. Penilaian tentang tingkat kepraktisan LKM berbasis STEM menunjukkan tingkat kepraktisan yang tinggi. Penerapan model pembelajaran inquiry berbasis STEM menunjukkan tingkat keterlaksanaan yang baik. Persepsi mahasiswa merasa terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran, mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang prosedur ilmiah dalam melakukan penelitian. Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama sangat baik. Sebagian besar mahasiswa menunjukkan keterampilan kolaboratif yang tinggi. Respon dan Self-Regulated Learning (SRL) mahasiswa positif dengan penerapan model inquiry berbasis STEM. Untuk kemampuan HOTS literasi sains terjadi peningkatan yang jelas dari skor pre test ke post-test untuk sebagian besar individu ditunjukkan N-Gain sebesar 0.48 pada soal pilihan berganda dan 0,53 pada soal essay berada pada kategori sedang. Untuk pengujian hipotesis menggunakan Wilcoxon signed ranks test diperoleh nilai 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara nilai pretest dan posttest menunjukkan bahwa hasil ini sangat signifikan secara statistik yang berarti terdapat peningkatan yang signifikan dalam skor posttest dibandingkan dengan pretest.