Hubungan Asupan Lemak dan Kualitas Tidur Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sering

Salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi pada kelompok usia lanjut adalah hipertensi. Di Indonesia, prevalensi hipertensi pada individu usia 18 tahun mencapai 30,8%. Konsumsi makanan berlemak tinggi, adanya gangguan tidur dan pendeknya durasi tidur merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Karakteristik responden yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, besaran keluarga dan riwayat konsumsi obat hipertensi (2) Asupan lemak lansia (3) Kualitas tidur lansia (4) Kejadian hipertensi lansia (5) Hubungan antara asupan lemak dengan kejadian hipertensi (6) Hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian hipertensi (7) Hubungan antara asupan lemak dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi. Lokasi penelitian berada di wilayah kerja Puskesmas Sering yaitu Kelurahan Sidorejo. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh lansia usia 60-74 tahun di Kelurahan Sidorejo berjumlah 472 orang. Teknik pengambilan subjek penelitian menggunakan purposive sampling, dengan jumlah 58 orang lansia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan formulir Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan kuesioner Pittburgh Sleep Quality Index (PSQI). Teknik analisis data secara deskriptif, analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis mulivariat menggunakan analisis Regresi Logistik dengan menggunakan aplikasi SPSS 26 for windows. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa asupan lemak pada lansia mayoritas kurang (<EAR) sebanyak 35 orang (60,3%), kualitas tidur pada lansia mayoritas buruk (Skor PSQI >5) sebanyak 42 orang (72,4%) dan tekanan darah pada lansia mayoritas tidak hipertensi (139/89 mmHg) sebanyak 35 orang (60,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara asupan lemak dengan kejadian hipertensi (p=0,001) dan ada hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian hipertensi (p=0,001). Analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan antara asupan lemak dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi (p=0,003). Kualitas tidur memiliki pengaruh signifikan paling besar dengan kejadian hipertensi dibandingkan variabel lainnya dengan nilai OR=9,63. Nilai R-square sebesar 0,339 maka dapat disimpulkan asupan lemak dan kualitas tidur mempengaruhi kejadian hipertensi secara bersama-sama (simultan) sebesar 33,9%.