Hubungan Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Di Medan Perjuangan Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Karakteristik responden, (2) Konsumsi pangan (energi dan natrium) responden, (3) Aktivitas fisik responden, (4) Kejadian hipertensi usia dewasa, (5) Hubungan konsumsi pangan (energi dan natrium) dengan kejadian hipertensi usia dewasa, (6) Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi usia dewasa, (7) Hubungan konsumsi pangan (energi dan natrium) dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi usia dewasa. Tempat penelitian di Kelurahan Sidorame Barat I Lingkungan IV Medan Perjuangan. Waktu penelitian ini pada bulan April – Mei 2024. Populasi penelitianini adalah seluruh orang dewasa laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 40-55 tahun.
Teknik pengambilan sampel secara Probability sampling dengan jumlah sampel 35 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan formulir SQ-FFQ, formulir GPAQ, dan Pengukuran tekanan darah. Teknik analisis data menggunakan menggunakan uji korelasi deskriptif Rank Spearman dan uji regresi
logistik. Hasil penelitian rata-rata konsumsi pangan energi orang dewasa adalah normal sebanyak 2355,17 kkal. Rata-rata konsumsi pangan natrium orang dewasa adalah 1478,03 mg. Sebanyak 100 persen responden memiliki aktivitas fisik yang
rendah maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan dan positif terhadap konsumsi pangan energi dan natrium terhadap kejadian hipertensi begitu juga dengan aktivitas fisik terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Hasil analisis uji korelasi Rank Spearman menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi pangan energi dengan kejadian hipertensi dengan koefisien korelasi
sebesar 0,469 (p value = 0,00). Hasil analisis uji korelasi Rank Spearman menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi pangan nartrium dengan kejadian hipertensi dengan koefisien korelasi sebesar 0,750 (p value = 0,00). Hasil analisis
uji korelasi Rank Spearman menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi dengan koefisien korelasi sebesar -0,819 (p value = 0,00). Hasil analisis Regresi Logistik menunjukkan adanya hubungan antara
konsumsi pangan energi , natrium dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi jika energi meningkat maka resiko terjadinya hipertensi sebesar 0,921 kali, dan jika asupanenergi menurun maka resiko terjadinya hipertensi sebesar 79%, dan jika asupan natrium meningkat maka resiko terjadinya hipertensi 1,105 kali bagi usia dewasa, jika asupan natriummenurun maka resiko terjadinya hipertensi
sebesar 81%.