Penerapan Model Discovery learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Alat-alat Ukur Mekanik Kelas X TKR SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memerlukan perhatian tersendiri dalam pembangunan nasional yaitu usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, karena dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dijadikan modal utama pelaksanaan pembangunan. Namun, hasil belajar siswa pada materi alat ukur mekanik di X SMK Negeri 2 Pematangsiantar belum mencapai standar yang diharapkan. Metode pembelajaran yang konvensional dan berpusat pada guru
menyebabkan kurangnya minat dan keaktifan siswa. Diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif, seperti discovery learning, yang dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan hasil belajar siswa dengan menekankan
pada pemecahan masalah nyata dan aplikatif dalam konteks industri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi alat-alat ukur mekanik pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif siswa kelas X SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Penelitian ini untuk mengetahui untuk meningkatkan hasil belajar pada materi alat
alat ukur mekanik pada siswa kelas X jurusan teknik kendaraan ringan (TKR) di SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan presentase hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur mekanik dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan
media benda nyata. Hal ini terbukti pada pra siklus dengan nilai rata-rata 69,90 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 74,48 kemudian meningkat lagi pada siklus II dengan nilai rata-rata 81,35. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 25,0% sedangkan pada siklus I adalah 50,0% kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 81,3%.