PURBA, ELVIRIDA LADY ANGEL (2024) Wacana Jargon “Partai Wong Cilik” Menjelang Kampanye Tahun Politik 2024: Perspektif Hiperrealitas. Undergraduate thesis, UNIMED.
2201210004_Cover.pdf
Download (150kB)
2201210004_Lembar_Pengesahan.pdf
Download (588kB)
2201210004_Abstrak.pdf
Download (266kB)
2201210004_Kata_Pengantar.pdf
Download (219kB)
2201210004_Daftar_Isi.pdf
Download (184kB)
2201210004_Daftar_Tabel.pdf
Download (76kB)
2201210004_Daftar_Gambar.pdf
Download (94kB)
2201210004_Daftar_Lampiran.pdf
Download (76kB)
2201210004_BAB_I.pdf
Download (503kB)
2201210004_BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (626kB)
2201210004_BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (367kB)
2201210004_BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
2201210004_BAB_V.pdf
Download (186kB)
2201210004_Daftar_Pustaka.pdf
Download (224kB)
2201210004_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasi jargon "Partai Wong Cilik" dalam
wacana politik menjelang kampanye tahun politik 2024 dan melihat bentuk
hiperealitas yang terdapat pada wacana jargon “partai wong cilik. Metode penelitian
menggunakan deskriptif dengan pendekatan analisis wacana kritis Teun A. Van
Dijk (critical discourse analysis). Data utama yang dimanfaatkan berasal dari teks
wacana yang dipublikasikan di platform media kompas.com dan detik.com pada
periode menjelang tahun politik. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis
wacana kritis Van dijk untuk melihat pencitraan, simbol dan tanda, serta kekuasaan
yang dipergunakan untuk memengaruhi, mengontrol, dan membentuk realitas
sosial. Wacana dipahami sebagai sebuah tindakan konteks politik pada jargon
"wong cilik" dalam media informasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Analisis
Kritis Wacana Van Dijk mengungkapkan bahwa slogan tersebut, meskipun
diarahkan pada representasi positif, juga menjadi alat kekuasaan simbolik yang
digunakan untuk meraih dukungan politik. Data menunjukkan bahwa di balik
naratif identitas tersebut, terdapat motif politik yang lebih menekankan pada
keuntungan dan kekuasaan partai, membuka ruang bagi kesadaran kritis terhadap
dinamika identitas politik dan strategi retorika dalam konteks sosial yang dinamis.
Analisis ini menggambarkan wacana politik dapat menciptakan realitas yang
terlebih-lebih, mengundang pembaca untuk mempertanyakan dan mencari
pemahaman lebih lanjut terkait kompleksitas dan realitas konkret dari pernyataan
dan simbol-simbol politik yang digunakan.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Keywords: | Hiperrealitas; jargon “Partai wong cilik”; Analisis Wacana Kritis Van Dijk |
| Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PN Literature (General) |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia |
| Depositing User: | Ricky Syahrizal |
| Date Deposited: | 17 Jun 2025 03:00 |
| Last Modified: | 01 Jul 2025 01:31 |
| URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/62315 |
