Mamahea Niowalu Dalam Pernikahan Etnis Nias Di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa

Penelitian Ini Timbul Akibat Dari Keingin Tahuan Penulis Terhadap Tradisi Pernikahan Etnis Nias Yang Dilakukan Di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa. Tradisi Pernikahan Yang Akan Dibahas Yaitu Tradisi Mamahea Niowalu Atau Dalam Bahasa Indonesia Yaitu Mengangkat/Menandu Pengantin Perempuan. Tradisi Mamahea Niowalu Dilakukan Dengan Cara Mengangkat Pengantin Perempuan Menggunakan Tandu Bambu Yang Telah Dirangkai Serta Dihias. Tradisi Ini Memiliki Makna Yang Mendalam Yaitu Sebagai Penghargaan Bagi Seorang Perempuan Yang Akan Menikah. Pengantin Perempuan Ditandu Dari Rumahnya Menuju Rumah Pengantin Laki-Laki. Akan Tetapi, Tradisi Penghargaan Tersebut Memiliki Kontradiktif Dengan Kenyataan Yang Dialami Oleh Perempuan Sebelum Dan Setelah Pernikahan. Etnis Nias Menganut Ideologi Patrilinealisme Yang Menyebabkan Perempuan Memiliki Kelas Lebih Rendah Dibanding Laki-Laki. Oleh Karena Itu, Penelitian Ini Bertujuan Untuk Memahami Hubungan Antara Tradisi Mamahea Niowalu Dengan Kedudukan Perempuan. Metode Penelitian Yang Digunakan Yaitu Metode Kualitatif, Penulis Sebagai Instrumen Utama. Teknik Pengumpulan Data Dilakukan Dengan Cara Triangulasi Dan Analisis Data Bersifat Induktif/Kualitatif, Dengan Fokus Pada Makna Daripada Generalisasi. Makna Yang Terkandung Dari Tradisi Mamahea Niowalu Ini Adalah Perempuan Yang Memiliki Dua Peran Ganda Dalam Kehidupan. Perempuan Dihargai Karena Tanpa Adanya Perempuan, Maka Tidak Akan Tercipta Sebuah Keluarga. Jika Keluarga Tidak Ada Maka Tidak Akan Ada Lingkungan Sosial Bermasyarakat. Perempuan Tetap Dihargai Meskipun Kedudukannya Didalam Masyarakat Tetap Berada Dibawah Laki-Laki.