PENGARUH METODE DEBAT TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITI SSISWA DI KELAS III SDN 124388 PEMATANGSIANTAR T.A 2023/2024

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurang nya kemampuan
berketerampilan berpikir kritis siswa .Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran di dalam kelas , di mana dari total 40 siswa hanya 10
siswa yang aktif dalam pembelajaran, baik yang bertanya maupun menjawab
dalam proses pembelajaran, sedangkan 30 siswa lainnya tidak aktif dalam proses
pembelajaran , atau pasif tidak bertanya maupun menjawab (<60).Yang
disebabkan oleh guru menilai siswa dan memberikan informasi secara lisan
melalui ceramah. Penggunaan model pembelajaran konvensional ini
mengakibatkan suasana kelas yang pasif dan kurang kondusif, siswa sering
kehilangan fokus belajar, dan sebagai akibatnya, kreatif berpikir siswa sangat
rendah karena banyak siswa yang sulit menyampaikan pendapat atau jawaban
mengenai materi .Penelitian ini dilakukan di SDN 124388 Pematangsiantar
menggunakan jenis eksperimen. (esperimental research) merupakan pendekatan
penelitian kuantitatifKuasi (Quasi Experimental Design). Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas III, terdiri dari 2 kelas yang dibagi menjadi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, dengan total 40 siswa. Objek penelitian ini
adalah keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode debat .
Data dikumpulkan melalui tes berupa soal angket yang terdiri dari 12 butir soal .
Hasil perhitungan uji t menunjukkan nilai signifikansi p (sig(2-tailed) sebesar
0,000. Karena nilai p tersebut kurang dari 0,05, maka hipotesis nol (Ho) dapat
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan metode debatterhadap
keterampilan berpikir kritis siswa Di SDN 124388 Pematangsiantar.Berdasarkan
analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode debat dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan pokok bahasan
mengidentifikasi kebhinekaan pada mata pelajaan ppkn terbukti dari rata-rata
keterampilan menyimak pada pretest dikelas eskperimen atau kelas yang
mendapat perlakuan yaitu 34,4 meningkat pada posstest menjadi 41,8. Dengan
demikian peneliti menyarankan agar guru dapat menggunakan metode debat
dalam pembelajaran.