PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran, kemampuan matematika serta interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan matematika terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan sebanyak 10 kelas. Sampel diambil dua tahap yaitu: pertama-tama sampel kelas diambil sebanyak 2 kelas secara random. Tahap kedua, setiap kelas dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kemampuan matematika tinggi yang terdiri dari 10 orang siswa dan kelompok kemampuan matematika rendah juga 10 orang sehingga total sampel siswa yang digunakan sebanyak 40 orang. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial acak lengkap 2 x 2. Ada dua faktor yang dicobakan yaitu faktor A : Model Pembelajaran yang terdiri dari 2 taraf yaitu A1 = Problem Based Learning dan A2 = Discovery Learning , faktor B : Kemampuan matematika siswa yang terdiri dari 2 taraf yaitu B1= kemampuan matematika tinggi dan B2 = kemampuan matematika rendah. Kombinasi perlakuan di setiap kelas diberikan selama waktu tertentu sesuai dengan ATP dan modul ajar yang digunakan. Pada akhir proses pembelajaran dilakukan post-test untuk mengukur capaian hasil belajar siswa disetiap kombinasi perlakuan.
Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh bahwa Fhit (A)= 26,61 dan Fhit (B)= 10,53 sedangkan Ftabel = 4,11 . Dengan demikian Fhit (A) > Ftabel yang berarti ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia. Demikian juga Fhit (B) > Ftabel artinya ada pengaruh kemampuan matematika terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya telah diperoleh Fhit (AB) > Ftabel atau 7,15 > 4,11, artinya ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan matematika terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia. Dari uji hipotesis diperoleh hasil penelitian bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning memberikan rataan hasil belajar yang lebih rendah bagi kelompok siswa yang mempunyai kemampuan matematika tinggi (75,5 ± 5,99) dan memberikan rataan hasil belajar yang tinggi bagi siswa yang mempunyai kemampuan matematika rendah (62 ± 4,83). Siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning memberikan rataan hasil belajar yang lebih tinggi bagi siswa yang mempunyai kemampuan matematika tinggi (80 ± 6,24) dan memberikan rataan hasil belajar yang rendah bagi siswa yang mempunyai kemampuan matematika rendah (61 ± 6,15). Pada uji pengaruh sederhana siswa yang mempunyai kemampuan matematika tinggi sebaiknya dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan matematika rendah sebaiknya dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning.