WACANA KECANTIKAN DALAM IKLAN PANTENE KAJIAN KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH

Kemajuan teknologi dan globalisasi telah mempengaruhi struktur sosial, termasuk
cara pandang terhadap standar kecantikan yang dibentuk oleh media. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat bagaimana media membentuk standar kecantikan dan
dampaknya terhadap cara pandang serta perilaku individu. Penelitian ini fokus
pada analisis bahasa dan gambar dalam iklan sampo Pantene untuk memahami
ideologi di baliknya dan dampak sosialnya. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan analisis wacana kritis menurut Norman Fairclough.
Analisis data dilakukan secara detail untuk mengungkap makna dan tujuan iklan.
Hasilnya menunjukkan bahwa iklan Pantene berhasil mengatasi masalah umum
perawatan rambut dan menampilkan produk mereka sebagai solusi terbaik. Iklan
tersebut membangun identitas merek yang menekankan kekuatan, kecantikan, dan
perawatan rambut. Duta merek dalam iklan digambarkan sebagai sosok yang kuat
dan percaya pada keampuhan Pantene, yang mempengaruhi cara pandang
konsumen. Analisis praktik diskursif menunjukkan bahwa iklan menggunakan
cerita, visual, humor, dan bahasa sehari-hari untuk menarik perhatian pemirsa
muda. Elemen-elemen ini membuat iklan relevan dan menarik, serta membentuk
cara pandang dan perilaku konsumen. Analisis praktik sosial menunjukkan bahwa
iklan mencerminkan perubahan masyarakat yang dipengaruhi oleh media sosial
dan meningkatnya perhatian pada perawatan diri. Iklan menonjolkan masalah
rambut akibat polusi dan menawarkan Pantene sebagai solusinya, mencerminkan
peran iklan dalam membentuk cara pandang dan tindakan konsumen. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa iklan Pantene berhasil membangun narasi kuat untuk
mengatasi masalah perawatan rambut dan membangun identitas merek yang
menekankan kekuatan, kecantikan, dan perawatan rambut. Penelitian di masa
depan dianjurkan untuk melihat dampak jangka panjang dari iklan ini terhadap
perilaku dan cara pandang konsumen